Saturday, 15 October 2016

Perbedaan Sinyal Analog dan Digital


    Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang ataupun dapat berubah terhadap variabel bebas lainya, yang dimaksud dengan variabel bebas disini adalah sinyal dapat

Sinyal Analog




      Sinyal analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang). Digunakan juga istilah isyarat kontiyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus).

       Contoh isyarat analog adalah isyarat listrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital: isyarat suara pada radio konvensional, isyarat gambar (foto) pada kamera konvensional, isyarat video pada televisi konvensional.
       
        Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapamencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tuga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
     
     - Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog 
     - Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik
     - Phase adalah besar sudut dari sinya analog pada saat tertentu

Sinyal Digital



      Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
       System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital.
Contoh kasus. ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai : 2 pangkat 8).
       Kita bandingkan dengan system analog -- di antara angka 0 s/d 255 --... system analaog dapat menghasilkan nilai sebanyak tidak terhingga (0..0,0002... dst).
       Namun dengan semakin lebarnya bandwith digital (bisa hampir 3 GByte) dijaman sekarang ini membuat semakin tipisnya perbedaan antara digital dan analog system.Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :

      - Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
      - Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
      - Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
      - Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

      Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan utnuk ditranfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng – upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber.


Refrensi:

- https://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital
- https://id.wikipedia.org/wiki/Isyarat_analog
 

0 comments:

Post a Comment